Thursday, December 9, 2010

Redho Dengan Ketentuan Ilahi


Dalam derita ada bahagia
Dalam gembira mungkin terselit duka

Tak siapa tahu, tak siapa pinta

ujian bertamu…

Bibir mudah mengucap sabar
tapi hatilah yang remuk menderita
Insan memandang mempunyai berbagai tafsiran

Segala takdir terimalah dengan hati terbuka
walau tersiksa ada hikmahnya

Harus ada rasa bersyukur
setiap kali ujian menjelma
itu jelas membuktikan
Allah mengasihimu setiap masa
Diuji tahap keimanan
Sedangkan ramai terbiar dilalaikan
Hanya yang terpilih sahaja
Antara berjuta mendapat rahmatNya

Allah rindu mendengarkan
rintihanmu berpanjangan

bersyukurlah dan tabahlah menghadapi
segala ujian diberi

Moga bersyukurlah selalu…..


Demikian petikan nasyid Rahmat Ujian nyanyian Mestica, benarlah, kadang-kadang apa yang ditakdirkan Tuhan pada kita itu kita rasakan pahit dan tidak memenuhi apa yang kita impi-impikan. Namun, Maha Suci Allah, disebalik kepahitan itu sebenarnya ada rahmat yang tersembunyi. Sama ada kita menyedari atau tidak, itu bergantung pada tahap iman kita dan kesabaran kita. Kalau kita gagah dan tabah menghadapinya, sentiasa berbaik sangka dengan Allah, redha dengan setiap keputusan yang Allah tetapkan pada kita walaupun pahit untuk kita menerimanya, insyaAllah Allah akan menyayangi kita kerana kita bersabar di atas ujianNya.

Sebaliknyanya, jika kita tak mampu walaupun kita tahu ia ketetapan Allah dan itulah yang terbaik untuk kita, kita akan mula diambil kesempatan oleh syaitan untuk buruk sangka dengan Allah. Nauzubillah. Yang pasti, bila kita asyik memikirkan kenapa dan mengapa Allah tentukan begini, kenapa tidak begitu, kita akan tersesat jalan dan nafsu dan syaitan akan mendorong kita melakukan perbuatan yang mengundang kemurkaan Allah SWT. Natijahnya, kebahagiaan yang cuba kita cari sendiri dengan tidak redha dengan ketetapan Allah pada kita sebenarnya adalah musibah dan bala yang akan menimpa hidup kita.
 
Sesungguhnya Allah SWT sentiasa bersama dengan orang-orang yang sabar dan kepahitan dan penderitaan ini hanyalah seketika cuma, dunia adalah persinggahan dan tempat untuk menguji manusia. Kebahagiaan yang haqiqi adalah diakhirat sana…..kepahitan didunia diiringi dengan kesabaran akan menjanjikan kebahagiaan disana, sebaliknya kepahitan dan secebis penderitaan didunia diiringi dengan kelalaian pada Tuhan dan melakukan perkara yang mengundang kemurkaannya akan menjanjikan azab akhirat yang terlalu pedih.



Segenggam Tabah (In-Team)

Bertali arus dugaan tiba
Menakung sebak airmata
Namun tak pernah pun setitis
Gugur berderai di pipi
Tidak ditempah hidup sengsara
Suratan nasib yang melanda
Menongkah badai bergelora
Diredah bersendirian
Bagaikan camar pulang senja
Patah sayapnya tetap terbang jua
Sekadar secicip rezeki
Buat yang sedang rindu menanti
Segenggam tabah dipertahankan
Buat bekalan di perjalanan
Kau bebat luka yang berdarah
Kau balut hati yang calar

Telah tertulis suratan nasibmu  
Derita buatmu ada hikmahnya

Terlukis senyum di bibir lesu
Tak siapa tahu hatimu
Biarpun keruh air di hulu
Mungkinkah jernih di muara
Biarpun jenuh hidup dipalu
Pasti bertemu tenangnya

Kesimpulannya, apa yang menimpa kita hari ini dan apa yang Allah telah tetap dan takdirkan untuk kita adalah apa yang kita usahakan sebelumnya, sesungguhnya bukan Allah yang berlaku zalim pada kita tetapi kitalah yang menzalimi diri kita sendiri dengan dosa-dosa dan menderhakai Allah SWT. Datangnya ujian dan sesuatu yang pahit buat kita, adalah peringatan dari Allah SWT dan tanda kasih sayangnya untuk kita sedar dari kesilapan yang pernah kita lakukan……

post by: maghfirah.wordpress.com

No comments:

Post a Comment